BREAKING NEWS

Thursday 1 November 2012

Komparasi Yamaha Scorpio 225 dengan Pulsar 220


Komparasi Yamaha Scorpio 225 dengan Pulsar 220

02112012
     VS

Yamaha Scorpio vs Pulsar 220
Baru sekitar 4 bulanan ane pake pulsar 220 setiap hari yang kebetulan keluaran tahun 2012, udah bikin ane kenal betul sama karakter performa, ergonomi dan handlingnya.
Dengan pengalaman ane yang pernah nyicipin kedua motor ini, ane bakal ngasih tau beberapa hal yang ane rasain saat ngendarain kedua kuda besi ini.

So..komparasi ini lebih kepada interpolasi yang ane tuangkan di atas kertas. Pada kenyataannya hasil test-ride tentu akan lebih mempertajam komparasi.
Dilihat dari perkembangan dari generasi-ke generasi, pola yang terlihat adalah Yamaha Scorpio cenderung mengubah tampilan fisik motor dan menjaga sektor mesin tetap sama, sementara Bajaj Pulsar sebaliknya, lebih sedikit bermain di bodywork namun memperbesar dan melakukan improvisasi di sektor mesin dengan penambahan kubikasi.
Jadi bagaimana komparasi teknis antara  Scorpio 225dengan Pulsar 220? Yuk kita bahas satu per satu..

New Scorpio 225

Yamaha Scorpio 225 Generasi 5
Hingga generasi ke-5 ini, Yamaha Scorpio menurut ane tetap saja terlihat “cungkring”, Tak lain karena body nya yang memang kurus, ditambah lagi ukuran ban depan 80/100-18 47P  dan belakang 100/90-18 56P yang kurang lebar. Nuansa motor trail menjadi terasa sekali pada Scorpio.
Ergonomi Scorpio menurut ane lebih nyaman dari Pulsar, dimana riding position lebih tegak. Dengan tinggi jok ke ground sebesar 770 mm, barangkali bagi beberapa orang akan dibutuhkan dingklik :mrgreen: Sementara dalam urusan penampilan, menurut ane yang paling “merusak penampilan” adalah velg 18″ yang dipakai. Seandainya saja YMKI mau mengubah velg Scorpio menjadi 17″ triple spoke…hmmm..
Urusan handling..nah ini dia..power 19 PS/8.000 RPM  dan torsi 18.66 nm @ 6.500 RPM yang terbilang besar membuat Scorpio memiliki akselerasi yang buas. Bagi ane bermanuver dengan Scorpio sangat mudah (tanpa harus sruntulan tentunya). Keluar masuk gang sempit juga nyaman dilakoni dengan Scorpio berkat radius putarnya yang kecil.
Power dan torsi Scorpio menurut ane mudah diraih di RPM bawah sehingga pengendara tidak harus “menggantung RPM” untuk memperoleh lonjakan torsi. Tipikal karakter mesin seperti ini berkat dimensi bore x stroke sebesar 70 x 58 mm. dengan stroke 58 mm, torsi melimpah dapat segera diraih di RPM bawah. Namun sebagai kompensasinya, Scorpio kerap “ngeden” setelah melewati 8000 RPM. Hmmm…waktu itu ada yang mbisiki ane untuk mengganti final gear depan dengan ukuran yang lebih besar, semata-mata untuk meratakan pembagian torsi dan power di setiap ratio transmisi.
Kelemahan Scorpio menurut ane ada pada konsumsi BBM nya yang lumayan boros. mungkin ini disebabkan karena penggunaan karburator Mikuni BS 30 yang menuntut asupan BBM yang lebih. Disamping itu, bukan rahasia umum jika monoshock belakang Scorpio terkenal mudah amblas jika dikenai beban boncenger. Ini membuat penampilan Scorpio menjadi tidak gagah. Satu lagi yang menurut ane subjektif adalah getaran dan panas mesin yang terbilang sangat terasa di “daerah sensitif pria”.

kelemahan Pio: scock belakang amblas

New Pulsar 220

Bajaj Pulsar 220 DTS-i
Sejak 2006, Pulsar berevolusi dengan berubahnya buritan menjadi lancip, sementara itu bagi ane yang terbiasa mengapit tangki kurus Scorpio, jelas sekali bedanya ketika mengangkangi tangki Pulsar yang besar dan lebar. Dari hasil percobaan ane menjalankan mesin hingga mogok, tangki bensin super gemuk tersebut dapat menampung bensin hingga 19 liter…!!.
Body Pulsar pun semakin membesar dan memanjang..halah.. :mrgreen: Tapi benar lho, sejak era Pulsar 150 hingga 200,  terasa perbedaannya. Tengok saja pada bagian rangka di bawah tangki bensin yang menuju komstir, pada Pulsar  200 terlihat lebih panjang dibandingkan Pulsar 180.
Bicara ergonomi ane ngerasa lebih sreg sama si P220, Dengan tinggi ane yg 170 cm dan berat ane yang 60 kg posisi duduk seperti ini sudah cukup nyaman menurut ane.
Bicara handling, nah..ini yang sebenarnya ane kurang suka. Radius putar Pulsar 220 ternyata lebih kecil dari Pulsar 180, sehingga manuver membelok menjadi kurang maksimal. Bagi rider yang belum pernah mengendarai Pulsar sebelumnya, biasanya akan mengeluh “ini motor berat banget seeeh…!!”. Dengan berat 152 kg untuk F series (bikini fairing) maka Pulsar 220 akan menjadi Pulsar yang paling berat.
Dalam hal performa mesin, ane yang masih ingat sensasi berkendara Scorpio, sangat takjub merasakan sensasi riding di Pulsar 220. Meskipun pada RPM bawah tidak segalak Scorpio, namun pasca 5000 RPM, tenaga tetap terasa..disinyalir pada RPM inilah mekanisme DTS-i mulai beraksi dengan kombinasi dua businya untuk menghasilkan pembakaran yang lebih efisien. Ukuran piston Pulsar 220 sebesar 67 x 62.4 mm juga disinyalir membuat karakter torsi-power Pulsar akan lebih merata di kelima tingkat transmisinya. Plus..adanya roller pada pelatuk klep membuat getaran mesin menjadi lebih halus dari Scorpio. Adanya oil cooler juga mampu mengurangi panas mesin sehingga tidak sampai membuat “biji” berkeringat.
Kelemahan Pulsar menurut ane justru yang signifikan bukan terdapat pada produknya, namun pada Aftersales dan Service nya. Sudah banyak sekali keluhan yang mengkritisi ketersediaan fast moving spareparts, hingga buruknya pelayanan service berkalanya serta ngantri servicenya yang terkenal lama. Ujung-ujungnya, kelemahan ini bisa berimbas pada kehandalan produknya jangka panjang. So, Bajaj..please do improvement to make us happy…!!
Nah, itu tadi adalah pembuktian di atas kertas. Untuk pembuktian langsung, agan agan bisa langsung ke showroom pulsar terdekat agan, dan bisa langsung test ride pulsar 220 ini, GRATIS!!
Ini dia tabel spec dari kedua kuda besi ini
Komparasi Yamaha Scorpio vs Bajaj Pulsar 220

1 comment :

  1. iya gas udah ngerti gua mikuni komparasi party apalah ituu ye kan

    ReplyDelete