BREAKING NEWS

Tuesday 23 June 2015

Hubungan Manusia Dan Harapan (2) IBD

Hubungan Manusia Dan Harapan

                Harapan, setiap manusia pasti memiliki harapan untuk kehidupannya, harapan-harapan yang baik pastinya. Manusia yang tidak memiliki harapan dalam hidupnya adalah manusia yang memiliki sifat pesimistis, gampang putus asa, dan mudah menyerah. Tidaklah baik memiliki sifat seperti itu. Sekecil apapun harapan yang ada kita haruslah percaya pada harapan tersebut, karena itulah yang memberikan semangat pada kita untuk dapat terus berlanjut pada apa yang ingin kita raih.
            Berharap sebaiknya diiringi juga dengan berdoa dan kerja keras, agar harapan itu sesuai dengan apa yang kita inginkan. Namun terlalu berharap lebih pun itu tidak baik, karena akan sangat mengecewakan ketika harapan tak sesuai dengan kenyataan. Tapi bukan berarti hidup berhenti sampai disitu saja saat harapan yang ada tak sesuai dengan keinginan, masih ada harapan-harapan lain.
A.    Pengertian Harapan
            Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi, sehingga harapan dapat diartikan sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Yang dapat disimpulkan harapan itu menyangkut permasalahan masa depan. Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan – pesan kepada ahli warisnya. Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup dan kemampuan masing – masing. Misalnya, Budi hanya mampu membeli sepeda, biasanya tidak mempunyai harapan untuk membeli mobil. Seorang yang mempunyai harapan yang berlebihan terkadang akan berakibat menjadi tertawaan orang banyak seperti pribahasa “Si pungguk merindukan bulan”, walaupun tidak ada yang tidak mungkin didunia ini bila Tuhan berkehandak. Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan dapat terwujud, maka diperlukan usaha dengan sungguh – sungguh, berdoa dan pada akhirnya bertawakal agar harapan itu dapat terwujud.
B. Apa Sebab Manusia Mempunyai Harapan ?
            Menurut kodratnya manusia itu adalah mahluk sosial. Setiap lahir ke dunia langsung disambut dalam suatu interaksi hidup, yakni ditengah suatu keluarga atau sebagai anggota masyarakat. Tidak ada satu manusiapun yang luput dari interaksi hidup. Ditengah – tengah yang lainnya, seseorang dapat hidup dan berkembang baik fisik atau jasmani maupun mental atau spiritualnya. Ada dua hal yang mendorong orang hidup berinteraksi dengan manusia lain, yakni dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup.
            Dorongan kodrat, ialah sifat, keadaan atau pembawaan alamiah yang sudah terjelma dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan. Misalnya menangis, bergembira, berpikir, berjalan, berkata, mempunyai keturunan dan sebagainya. Setiap manusia mempunyai kemampuan untuk itu semua. Dorongan kebutuhan hidup, sudah kodratnya bahwa manusia mempunyai bermacam – macam kebutuhan hidup. Kebutuhan hidup itu pada garis besarnya dapat dibedakan atas kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani.
Menurut Abraham Maslow sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan manuis itu ialah :
a)      Kelangsungan hidup (survival)
b)      Keamanan (safety)
c)      Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai (be loving and love)
d)      Diakui linkungan (status)
e)      Perwujudan cita – cita (self actualization)
C. PENGERTIAN DOA
            Menurut bahasa do’a berasal dari kata “da’a” artinya memanggil. Sedangkan menurut istilah syara’ do’a berarti “Memohon sesuatu yang bermanfaat dan memohon terbebas atau tercegah dari sesuatu yang memudharatkan. Adapun lafadz do’a yang ada dalam al Qur’an bisa bermakna sebagai berikut:
1. Ibadah, seperti firman Allah: Dan janganlah kamu menyembah apa-apa yang tidak memberi manfaat dan tidak memberi madharat kepadamu selain Allah, sebab jika kamu berbuat demikian maka, kamu termasuk orang-orang yang zhalim. (Yunus: 106).
2. Perkataan atau Keluhan. Seperti pada firman Allah: Maka tetaplah demikian keluhan mereka, sehingga kami jadikan mereka sebagai tanaman yang telah dituai, yang tidak dapat hidup lagi. (al Anbiya: 15).
3. Panggilan atau seruan. Allah berfirman: Maka kamu tidak akan sanggup menjadikan orang-orang yang mati itu dapat mendengar, dan menjadikan orang-orang yang tuli dapat mendengar seruan, apabila mereka itu berpaling ke belakang. (ar- Rum: 52).
4. Meminta pertolongan. Allah berfirman: Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang at Qur’an yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad) buatlah satu surat yang semisal at Qur’an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar. (al Baqarah: 23).
5. Permohonan. Seperti firman Allah: Dan orang-orang yang berada dalam neraka berkata kepada penjagapenjaga jahannam: “Mohonkanlah kepada Tuhanmu supaya Dia meringankan azab dari kami barang sehari.” (al Mukmin: 49).
Macam-Macam Do’a :
Syeikh Abdurrahman bin Sa’diy berkata: “Setiap perintah di dalam al Qur’an dan larangan berdo’a kepada selain Allah, meliputi do’a masalah (permintaan) dan do’a ibadah.”. Adapun perbedaan antara kedua macam do’a tersebut adalah:
Do’a masalah (permintaan) adalah: Meminta untuk diberikan manfaat dan dicegah dari kemudharatan, atau sesuatu yang sifatnya permintaan. Dan ini dibagi menjadi tiga:
a) Permintaan yang ditujukan kepada Allah semata dan ini (termasuk tauhid dan berpahala. -red. vbaitullah)
b) Permintaan yang ditujukan kepada selain Allah, padahal dia tidak mampu memenuhi dan memberikan permintaannya. Seperti meminta kepada kuburan, pohon-pohon besar atau tempat-tempat keramat. Dan ini termasuk syirik dan dosa besar.
c) Permintaan yang ditujukan kepada selain Allah pada hal-hal yang bisa dipenuhi dan bisa dilakukan, seperti meminta prang lain, yang masih hidup untuk memindahkan atau membawakan barangnya dan ini hukumnya boleh.
Do’a Ibadah maksudnya Semua bentuk ibadah atau ketaatan yang diberikan kepada Allah balk lahiriah maupun batiniah, karena pada hakikatnya semua bentuk ibadah misalnya shalat, puasa, Haji dan sebagainya, tujuan utamanya adalah untuk mendapatkan ridha Allah dan dijauhkan dari azab-Nya.
Contoh Kasus :

Perhatikan Papua dan warga miskin

20 Oktober 2014
Publik berharap Joko Widodo, yang baru saja dilantik menjadi presiden Indonesia, benar-benar mementingkan kepentingan rakyat.
Jokowi -demikian ia biasa disapa- diminta untuk menggairahkan ekonomi dan membuka akses yang lebih besar bagi rakyat banyak untuk mendapatkan pendidikan dan layanan kesehatan.

Boas Enoch, warga Papua

"Kami berharap pemerataan pembangunan sampai ke Papua. Saat ini sudah banyak Pusat Kesehatan Masyarakat atau Puskemas, tapi jumlah tenaga medis belum mencukupi. Demikian juga dengan tenaga pengajar. Jumlahnya jauh dari mencukupi. Kami juga meminta pemerintah pimpinan Joko Widodo mengatasi masalah pengangguran di Papua.
"Sebagai warga Papua saya ingin pintu kepresidenan Jokowi tidak tertutup untuk orang-orang Papua."

Hani, ibu rumah tangga

"Presiden Jokowi harus mewujudkan janji-janjinya ketika kampanye. Tolong perhatikan rakyat kecil. Entaskan kemiskinan. Kami minta juga korupsi terus diberantas dan rakyat semakin mudah mendapatkan pendidikan.
"Di luar itu tetu saja, harapan saya, Indonesia makin maju di bawah kepemimpinan Pak Jokowi."

Kaswito, buruh

"Menurut saya prioritas Presiden Joko Widodo adalah memberantas kemiskinan. Karena apa? Karena korupsi mematikan rakyat kecil. Bayangkan dana-dana pembangunan yang mestinya bisa dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi rakyat, dikorupsi oleh pejabat atau pegawai pemerintah.
"Makanya Pak Jokowi harus memastikan uang pembangunan ini jangan dikorupsi

Prana, Dewi, dan Viva, profesional

"Harapan saya ekonomi makin baik dan stabilitas politik dijaga. Ini penting agar bisnis makin berkembang. Apalagi sebentar lagi kita masuk ke Masyarakat Ekonomi ASEAN.
"Pendidikan dan kesehatan harus makin merata sehingga rakyat kecil atau rakyat kebanyakan bisa menikmatinya.

SUMBER :
https://sugiartiika.wordpress.com/2013/11/25/67/
http://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2014/10/141020_suara_publik_jokowi

Post a Comment